Kyuuketsu Hime wa Barairo no Yume o Miru – Chapter 9 ~ WinterNovel Translation

Thursday, May 18, 2017

Kyuuketsu Hime wa Barairo no Yume o Miru – Chapter 9

'Kejahatan Monster'


"Sial, berhentilah bergerak anjing sialan!"

Joey mengayunkan pedangnya dengan segenap kekuatannya, tapi anjing-anjing itu dengan mudah melihat arah gerakan pedangnya sehingga bisa mengelak darinya dan keluar dari jangkauannya.

"―Cepat lompat ke kanan!"



Mendengarkan perintah tersebut, Joey langsung melompat dan mendarat di tempat itu dengan kaki kirinya. Seekor anjing yang mendekat dari belakang mencoba menggigit tapi tidak berhasil, dan kemudian membuat suara keras.

"Jaga jarak dan pastikan keduanya berada dalam pandanganmu!"

Setelah diberitahu begitu, dia mempersiapkan pedangnya dan membuat jarak di antara mereka.

"―Sialan, sedikit lagi!"

Mendengar kata-katanya yang kesal, Hiyuki, yang duduk di puncak batu dari jarak yang agak jauh dengan memegang payung, mengerutkan alisnya yang indah.

"... Ini bukanlah 'cuma sedikit', tapi ini adalah kegagalan total. Gerakanmu terlalu sederhana sehingga anjing itu bisa dengan mudah menghindarinya, ditambah ayunan dan postur tubuhmu yang tidak teratur membuatmu sangat terbuka. Kau terlihat seperti mengayunkan cangkul di ladang."

Sambil memukul anjing itu, wajah Joey menjadi merah.

"Mau bagaimana lagi. Sebenarnya, aku membantu di ladang sejak aku cukup tua untuk memahami lingkungan sekitar... Namun, aku harus meninggalkan kota untuk mengurangi beban keluargaku. Aku berlatih bersama dengan anggota dari sesuatu seperti petugas keamanan, dan aku diberi tahu bahwa aku berada di jalan yang benar!"

"Itu semangat mudamu. Saat mengayunkan dengan segenap kekuatanmu, mungkin kau bisa membanggakan kekuatan itu di desamu melampaui yang terbaik di sana, tapi melawan refleks monster yang hidup disini, serangan itu tidak akan kena."

Sambil memeriksa dua ekor anjing liar yang saat ini menggeram, Joey cemberut.

"Lalu apa yang harus kulakukan?"

"Perhatikan gerakan lawan, jangan menyerang sesukamu kecuali untuk membohonginya. Monster itu adalah anjing liar kan? Sepertinya mereka hanya menyerang dengan menggigit, jadi itulah satu-satunya hal yang perlu kau khawatirkan. Kemudian untuk pola serangan anjing itu, mereka hanya mengincar kakimu untuk menghentikan gerakanmu dan menyerang titik vital di lehermu. Bahkan gerakan-gerakan itu sederhana, itu sebabnya kau harus bisa mengatasinya bahkan jika anjing itu bergerak ―Ah, kakimu! "

Melihat kesempatan karena Joey mengalihkan perhatiannya pada pidato Hiyuki, seekor anjing bergerak di tanah. Setelah diberitahu, Joey mengayunkan pedangnya yang membidik di bawah kakinya, dan secara kebetulan pedangnya memotong anjing itu.

"―Gyang...!"

"Yea―" "Yang terakhir akan datang! Itu tidak akan bisa mengelak, tusuk dia!"

Tanpa memberi waktu baginya untuk terendam dalam emosi yang mendalam, perintahnya cepat sekali terjadi. Tak lama kemudian, dia mengangkat wajahnya, mulut merah terang dari anjing terakhir yang dipenuhi kemarahan mendekat di depan matanya. Dengan refleks ia mengarahkan pedangnya ke anjing itu, dan sebuah sensasi yang samar-samar terasa di tangannya. Anjing itu dengan putus asa menggeliat, menggaruk cakarnya ke tangan Joey, tak lama kemudian gerakan anjing itu tiba-tiba berhenti.

Joey, yang setengah menutup matanya, mendengar suara tepuk tangan kecil.

"Selamat karena sudah menyelesaikan quest penaklukanmu."

Kemudian Joey membuka matanya dengan malu-malu, kata-kata Hiyuki dan wajahnya yang tersenyum menerobos masuk ke dalam dirinya. Dia memusatkan pandangannya pada mayat anjing liar yang terbaring di bawah kakinya, yang satunya lagi kehilangan nyawanya tertusuk pedangnya, akhirnya dia mengerti arti kata-katanya.

Dengan bunyi gedebuk, anjing liar itu bersama-sama dengan pedangnya jatuh ke tanah dari tangannya yang kaku. Joey dipenuhi emosi. Dia menggenggam kedua tangannya erat-erat dan mengangkatnya ke atas.

"Hore―!!"

◆ ◇ ◆ ◇

"Hee, kau benar-benar menyelesaikannya. Selamat Joey-kun."

Sebagai bukti kalau dia menyelesaikan questnya, Joey meletakkan 2 taring anjing liar itu ke atas meja kasir. Mia-san melihatnya dengan terus terang dan memberinya pujian.

"Hehe, tidak masalah!"

Melihat sikap Joey yang penuh dengan kebanggaan seperti anak nakal yang baru saja berhasil melepaskan sebuah lelucon, Mia-san tersenyum dan mengalihkan pandangannya ke arahku.

"Jadi bagaimana kelihatannya? Tentang gaya bertarung Joey-kun sesungguhnya."

"Dia memang masih pemula. Kali ini dia cukup beruntung, melihatnya saja benar-benar menegangkan."

Mendengar ucapanku saat aku mengangkat bahuku, Joey menaikkan wajahnya dan Mia-san berkata "Seperti yang diharapkan" sambil menekan tawanya.

"Tetap saja, itu menjadi pengalaman yang bagus untukmu. Kau lebih baik belajar sedikit ketakutan. Seorang petualang bukanlah seorang tentara, bahkan jika mereka harus mengalahkan musuh. Itu tidak seperti mereka harus membuatnya menjadi prioritas utama melebihi keselamatan mereka sendiri."

Sebenarnya, aku pernah mendengar bahwa di dunia ini tidak ada sihir kebangkitan atau obat kebangkitan. Dengan kata lain, saat orang mati, itulah akhirnya.

Dengan menanggung risiko seperti itu, menjadi petualang benar-benar sebuah pertaruhan; Sejujurnya aku tidak bisa memahaminya. Meski begitu, walaupun di sisiku sama saja, seperti saat aku bercakap-cakap saat makan malam tadi. Sudut pandang mereka pasti memiliki beberapa bobot.

Itu sebabnya aku tidak mungkin menyuruh mereka untuk berhenti.

Dengan kata-kataku itu, Mia-san juga mengangguk.

"Itu benar. Di daerah seperti itu, Joey-kun sangat membutuhkan banyak pelatihan di sekolah pelatihan."

"Hei, apa yang kalian berdua maksud! Kalian sama sekali tidak merasa senang?"

Melihat sikap kekanak-kanakan Joey yang menjadi kesal, aku secara spontan menatap Mia-san dan kami berdua mencibirnya.

"Tentu saja tidak~. Ini adalah pencapaian quest penaklukan pertama Joey-kun setelah semuanya. Jika kau mau, haruskah aku mencium pipimu? "

Dengan Mia-san yang membuat pidatonya sambil mengedipkan senyum nakal, aku juga mencoba melanjutkannya.

"Itu ide yang bagus. Lalu, aku akan mencium pipinya yang lain untuk membuatnya seimbang."

"A-a-apa yang kalian katakan, sembarangan sekali...!"

Wajah Joey menjadi merah cerah seperti gurita yang di rebus. Apakah aku sedikit berlebihan?

"...Tapi yah, dengan ini, aku malah merasa lega juga. Kemarin, aku memintanya untuk menuntunku berkeliling, jika karena itu dia gagal dalam quest sebelumnya, itu akan disesalkan. "

Mendengar kata-kataku, Mia-san menarik senyumnya dan menjadi serius.

Ya, cewek itu benar-benar pemikir yang cepat.

"Sangat disesalkan...kebetulan, apakah kau akan segera pergi?"

"Ya mungkin. Aku sudah membereskan bisnisku dan hal-hal yang ingin kuketahui di kota Arra. Karena itu,aku berencana masuk ke ibukota kerajaan selanjutnya."

"―Tu-tunggu sebentar Hiyuki! Kau memintaku untuk mengajakmu berkeliling kota selama 2-3 hari...namun hari ini kau menemaniku dalam quest penaklukanku; Aku masih belum melakukan pekerjaan yang penting sama sekali,kan!? "

"Yah rencana tetaplah rencana. Sebenarnya, aku tidak akan menetap di sini kan? Hanya saja aku harus pergi sedikit lebih awal. Aah, bukan berarti aku akan mengurangi hadiah questnya."

"Tidak, bukan tentang itu..."

Aku mengalihkan pandanganku dari wajah Joey yang menangis dan berpaling kepada Mia-san.

"―Nah, dengan itu sebagai alasanku, tolong akhiri quest yang kuberikan kepada Joey."

"O-baiklah. Aku mengerti. ―Tapi, apakah itu baik-baik saja untukmu?"

Mia-san melirik sekilas ke arah Joey.

"Yeah, aku sudah memutuskan."

Dengan kata-kata itu dia membuat ekspresi yang rumit, meski begitu, dia memberiku anggukan, ke arahnya, aku sedikit menundukkan kepalaku.

Dia sudah tahu apa yang ingin kukatakan. Sungguh, wanita yang hebat.

Aku menghadap ke arah Joey lagi.

"Joey, itu memang waktu singkat tapi aku sangat berterima kasih untuk banyak hal. Berkatmu aku sangat menikmati kunjunganku disini. Nah, ini bukan perpisahan terakhir, pertama-tama aku mempercayakan uangku ke sini sampai kau menjadi petualang yang tangguh. Jadilah hebat segera dan dengan senang hati aku akan kesini lagi..."

Jika kau telah meninggal, itu akan mengecewakan.

Mengingat akhir dari eksistensiku sebelumnya, aku menelan kata-kata itu dengan mendalam.

"Hiyuki...aku..."

Ya, aku tahu apa yang akan kau katakan, tapi kau tau, karena kebahagiaanmu, aku yakin lebih baik aku tidak bersamamu.

Kemudian, memecahkan suasananya, langkah kaki yang berat yang terdengar seperti paman berotot dengan wajah menyeramkan, Wakil Pemimpin Guild Gald turun dari tangga.

"Apakah ada yang terjadi, wakil pemimpin guild?"

Mengabaikan pertanyaan Mia-san, Gald langsung menuju ke arahku dengan wajah serius.

"Waktu yang tepat wanita muda. Maaf, tapi pemimpin guild punya sesuatu untuk didiskusikan, jadi bisakah kau naik ke lantai atas?"

◆ ◇ ◆ ◇

Aura yang mencurigakan menyelimuti daerah sekitar.

Seseorang selain sekelompok pengikut yang meneliti sarang manusia yang akan menjadi tempat mereka tinggal. Dia, yang tumbuh 5 tanduk di kepalanya, raja ogre yang besar, yang tiga kali lebih besar dari seekor ogre normal, mengerang karena ketidaksenangan.

Tidak cukup.

Makanan seperti ini tidak cukup.

Lebih banyak...kita butuh lebih banyak makanan!

Matanya menunjuk jauh ke depan dari hutan besar, ia melihat sarang besar tempat manusia berkumpul.

Nama sarangnya adalah Arra.

Manusia mungkin mencoba untuk menempatkan beberapa hambatan di jalan, tapi itu tidak masalah.

Ada seluruh klan ogre yang berjumlah sekitar 1500 dan 5000 pengikut youma di hutan besar ini.

Sebenarnya ini seharusnya tidak akan menjadi masalah.

Begitu raja ogre menarik kesimpulannya, dia menyampaikan sebuah perintah kepada semua pengikutnya.

Kumpulkan seluruh kekuatan dan serang sarang manusia secepatnya!!
Translated by : WinterSoldier
Edited by : WinterSoldier

  4 comments:

Ikuti Kami

Share This Blog

Twitter Facebook Digg Stumbleupon Favorites More