Kyuuketsu Hime wa Barairo no Yume o Miru – Chapter 3 ~ WinterNovel Translation

Wednesday, May 3, 2017

Kyuuketsu Hime wa Barairo no Yume o Miru – Chapter 3

'Anak laki-laki dan gadis'


"Sial, anjing sialan ini!"

Seorang anak laki-laki mengayunkan pedang dengan segenap kekuatannya; itu sedikit mengenai tubuh anjing liar itu. Tapi karena bulunya yang tebal, pedang itu terhambat sehingga anjing tersebut mengelak tepat sebelum benturan, sehingga tidak menerima kerusakannya. Anak laki-laki itu mendekatinya lagi.

“――Guaah!!”

Anak laki-laki itu membidik anjing itu dengan postur tubuhnya yang berantakan di depannya, tapi ada juga seekor anjing di belakangnya yang dia abaikan, dan itu berhasil menggigit pergelangan kaki anak itu.

“Uwaah――!?”

Beruntung gigi taringnya tidak mengenai kakinya berkat sepatu bootnya yang tebal, ini mencegahnya terluka, namun anjing itu tetap berusaha menggigitnya dan mencoba merobek bootnya dengan menggigitnya lebih dan lebih kuat.

Bahkan saat digoyangkan olehnya, anjing itu tidak melepaskannya... kemudian tiba-tiba dia menyadari, dengan tergesa-gesa ia mengambil pedang dengan tangannya dan menusuk anjing itu di bagian belakangnya, kali ini anjing yang lain kemudian melompat dan mengincar lehernya yang tak terlindungi.

"Uwaah ...!?!"

Dengan secara spontan membengkokkan postur tubuhnya kebelakang, dia secara refleks melindungi dirinya dengan pedangnya sehingga dia bisa menghentikan taring anjing itu, namun dia ditekan dengan keras dalam postur tubuh yang rusak itu, semakin lama dia terjatuh dengan anjing liar itu karena beratnya.

"... Hiii !!"

Karena sudah menjadi seperti ini, dia akan disiksa sampai mati. Kedua ekor anjing liar itu membuka mulut merah mereka yang dalam――Pada saat itu, entah bagaimana keduanya terpisah dari atas tubuh anak laki-laki itu seperti sedang disentak. Mereka berbalik untuk melihat dengan ragu-ragu ke daerah sekitarnya, lalu saat mereka melihat ke atas,
“――Kyang?!”
Bersama dengan tangisan kesengsaraan anjing-anjing itu lari dari tempat itu dengan ekornya meringkuk.

“...Aku, aku diselamatkan...?”

Dia menggumamkan itu saat dia tetap menghadap ke atas sambil tercengang, pada saat berikutnya bagian atas tubuh anak laki-laki itu ditutupi bayangan besar.

"Seekor wyv... wyvern?! B, bukan... Itu, itu adalah naga kuno"

Terlihat dari jauh bukanlah wyvern semacam itu yang sedang melaju di ibu kota. Itu sangat besar, bersinar dalam warna emas dan memiliki 4 anggota badan―Sejauh itu bisa menelan seperti wyvern dengan satu tegukan, seekor binatang iblis yang sangat besar.

Pandangan sekilas dari pupil emasnya melihat sosok anak laki-laki itu, anak laki-laki itu merinding dan membuka matanya lebar-lebar, kali ini dia benar-benar tidak dapat berdiri karena takut,
"――Hi, hiiiiiiii !!"

Dia membuang pedang yang dipegangnya, dan dia pun ketakutan seperti serangga yang mau mati. ――Pada saat itu ia merasakan sosok yang tampak di atas naga purba itu, tapi mungkin hanya halusinasi karena rasa takutnya yang berlebihan.

"......"

Namun, tidak ada yang terjadi tidak peduli berapa lama dia menunggu, dan tampaknya lingkungan di sekitarnya pun tidak berubah.

Apa aku diselamatkan…?

Jadi dia berpikir, dan perlahan-lahan ia mulai meregangkan kepalanya seperti kura-kura untuk mengintip di keadaan di sekitarnya. Dari balik tubuh anak itu, suara seorang gadis yang berbunyi sejelas lonceng terdengar.

“Hei kau di sana, seorang NPC? Tidak mungkin kau seorang pemain bukan?”

◆ ◇ ◆ ◇

Seorang gadis yang aneh.

Itu adalah――seorang petualang pemula bernama Joey yang telah berusia 15 tahun –– kesan pertamanya tentang gadis itu.

Dia menoleh dan melihat ke arah sumber pertanyaan yang sulit dimengerti itu

“…seorang Dewi bulan”

Dia secara spontan mengeluarkan kata-kata itu dari mulutnya, ada seorang gadis yang luar biasa cantik berdiri didepannya.

kulit putih bersihnya yang tidak memiliki noda seperti ditutupi cahya rembulan, rambut hitam panjang yang melewati pinggang itu seperti peningkatkan dari malam yang gelap dan bintang-bintang dengan glamor nya, adapun tentang wajah kecilnya , wajah itu membuat gadis paling cantik dalam festival tahunan yang selalu ia kunjungi tidak tampak lebih baik daripada sebuah labu atau orang-orangan sawah. Apa yang dia baca pada dongeng-dongeng itu, sesuatu yang digambarkan sebagai ‘tak tertandingi’ atau ‘siren’ bahkan tidak bisa mengungkapkan ini. Wajahnya begitu indah sampai-sampai ia mampu menelan napas.

"–Saat aku dipuji langsung seperti itu, itu cukup memalukan, kau tahu”

Tersenyum dengan seluruh wajahnya, jari kurusnya membentang ke sisi wajahnya karena malu. Kepada sikap gadis itu Joey akhirnya menyadari mahkluk di depannya adalah orang yang hidup dan nyata, ia tiba-tiba kembali ke kesadarannya. Perlahan-lahan, dia berdiri dari tanah, ia mengangkat pedangnya yang jatuh dan menaruhnya kembali ke dalam sarungnya, dan ia dengan pelan menepuk tubuhnya untuk menghilangkan kotoran yang dan pasir yang menempel, kali ini ia dengan tenang berbalik ke arah gadis itu.

Dia tampak berusia sekitar 10-12 tahun. Ia mengenakan sesuatu yang memiliki kelas nomor satu dan harganya tidak bisa Joey tebak, gaun hitam di lututnya dihiasi corsair bunga mawar merah yang megah seperti masih hidup.

Bahkan penampilan yang misterius ini sempurna dengan gadis ini, karet rambutnya dan kaus kaki putih bersihnya, bahkan sepatu hitamnya yang melekat dengan hiasan mawar.

Beberapa bagian dari gaun bersinar dan dihiasi jelas tidak dengan bola kaca, tapi oleh beberapa jenis permata, tidak peduli bagaimana orang melihatnya.

Dipegang di tangannya adalah, sebuah payung yang sangat baik diatur dengan beragam aksesoris. Tidak peduli apa, penampilannya adalah seperti seorang Tuan Putri yang dikurung yang seharusnya tidak berada di tempat seperti ini.

Tidak pada tempatnya.

Satu kata tidak akan cukup untuk menggambarkan dirinya. Untuk menggambarkan dirinya, harus ada berbagai kata-kata yang ia katakan, tapi ia mengesampingkan hal itu, sekarang ada sesuatu yang ia ingin pastikan selain itu.

“He, heey, bukankah baru saja ada naga kuno berwarna emas yang terbang tadi?!”

Karena kalimat itu untuk beberapa alasan gadis itu panik untuk sesaat.

“―Aah, Itu. Tampaknya entah bagaimana mahkluk itu terbang dalam sekejap, itu mengerikan benar bukan?~”

Di arah yang ia tunjuk, pyoooooh ~, tidak ada satu mahkluk pun di sana.

“…Jadi …Jadi begitu …aku diselamatkan…”

Joey mengeluarkan napas lega yang besar, untuk beberapa alasan gadis itu membuat wajah penasaran.

“Hmmm, sepertinya reaksinya tidak berbeda dari manusia yang biasa. Jadi dia benar-benar bukan AI ya…”

Dia mengucapkan sesuatu sambil mengangguk setuju.

Joey yang sedang diperlakukan sebagai ‘manusia biasa’, untuk beberapa alasan ia menjadi jengkel,

“Sebagai informasi, aku adalah seorang petualang profesional. Jangan menganggapku sama seperti orang biasa.”

Dia mengucapkan itu sambil membusungkan dadanya dengan bangga.

Kemudian, gadis itu, benar-benar berubah menjadi seseorang yang takjub, menatap bocah itu dengan mata berbinar yang mirip dengan seorang anak kecil.

“Heee, seorang petualang! Sangat menakjubkan bisa melihat seorang petualang asli secara langsung.”

"Yap. Ini adalah lencana yang membuktikan bahwa aku seorang petualang.”

Ia tidak tahu mengapa ia tiba-tiba mengeluarkannya, tapi apa yang ditulis di papan logam tipis adalah nama panjang Joey dan keanggotaan, dan sesuatu seperti level, gadis itu memeriksanya dengan matanya sendiri seolah-olah dia mengambil umpan.

“Joey Aland. 15 tahun. Kota Aara Advend … Oh, Anggota Guild Petualang Kota Aara, benar kan ? Rank F. Ken … Seorang swordman (剣 士 ken -> pedang) bukan kertas batu gunting (拳 ken -> batu kertas gunting) benar juga, karena kau memegang pedang. Tidak ada catatan sejarah hukuman. Uh sulit untuk dibaca jika hanya menggunakan hiragana dan katakana –– Mengapa tidak menggunakan kanji?”

“Apa itu kanji?”

“…Itu adalah simbol terkenal untuk memisahkan kata-kata menjadi makna yang berbeda.”

Entah kenapa gadis itu membuang napas melihat wajahnya yang rumit.

“Oh sudahlah mari kita lupakan saja. Aah, maafkan aku karena sudah berbicara terlalu lama. Ini salahku karena aku menghambat pekerjaanmu, aku kira sudah waktunya bagiku untuk pergi.”

Gadis itu dengan cepat menundukkan kepalanya sedikit dan berbalik, Joey menghentikannya dengan panik.

“T, tunggu sebentar. Kemana kau akan pergi dari sini?”

"Tentu saja kota, bukan ? Saat aku ada diatas … ah, tidak, maksudku dari jalanan di arah sana kota sudah bisa terlihat, untuk saat ini aku akan pergi ke sana.”

Dengan wajah yang antusias dia mengarahkan ujung payungnya ke arah kota Aara, sementara gadis itu membuka payungnya, tidak peduli bagaimana kau melihatnya, gadis itu tampak tak berdaya sehingga Joey menjadi sangat bingung.

Jika dia pergi dari sini dengan berjalan kaki dengan mengikuti jejak matahari terbenam itu adalah cara terbaik untuk mencapai kota.

Tidak, dari awal gadis itu memiliki wajah cantik dan mengenakan sebuah gaun mahal, dia tidak mungkin bisa mencapainya dengan berjalan sendirian.

Tentunya sesuatu seperti bandit akan datang; penjahat dan kriminal akan mengincarnya dari segala arah.
Ketika sekelompok orang itu melihat dirinya, di depan mata gadis itu, mereka akan terpikat untuk menyerang, dia seperti papan berjalan dengan tulisan ‘silakan culik aku’ tertulis di atasnya.

Joey masih belum menyelesaikan permintaannya sehingga ia khawatir tentang hal itu sejenak, tapi dengan tekad ia menepis keraguannya.

“…Yap, Sudah cukup. Biarkan aku mengawalmu!”

Tidak dapat memahami arti dari kata-kata yang ia katakan, gadis itu dengan imut memiringkan kepalanya.
Translated by : WinterSoldier
Edited by : WinterSoldier

0 comments:

Post a Comment

Ikuti Kami

Share This Blog

Twitter Facebook Digg Stumbleupon Favorites More